Kamis, 22 November 2012

Bustami Zainudin: Lihatlah Apa yang Anda Lakukan Hari Ini


Kegiatan Mulang Tiyuh bulan November ini dilaksanakan di Kampung Menanga Siamang Kecamatan Banjit. Sebelum membuka acara rutin bulanan ini, Bustami Zainudin menghadiri peresmian SMA Muhammadiyah di Kampung Rantau Temiang  dan melakukan kunjungan kerja ke Kampung Menanga Jaya. Sekitar pukul 14.00 Bupati Way Kanan dan rombongan tiba di Balai Kampung Menanga Siamang. Pada kesempatan ini, wartawan SMP Negeri 5 Banjit berkesempatan melakukan wawancara dengan beliau. Berikut ini adalah laporannya.

Mohon penjelasan mengenai Filosifi Mulang Tiyuh.
Mulang Tiyuh dalam bahasa daerah di Banjit berari balek dusun. Dalam bahasa Jawa berarti balik ndeso. Mulang tiyuh ini sebuah filosofi sebenarnya. Kita harus tau bahwa setiap manusia pasti akan pulang ke kampung halaman. Kampung halaman yang paling akhir adalah akhirat. Sebelum itu, kita semua kan punya kampung halaman, tanah kelahiran. Pasti akan pulang ke sana. Nah, ini yang harus kita pikirkan bagaimana semua orang bisa mulang tiyuh untuk mbangun deso. Kalau orang-orang hebat hanya mau tinggal di kota (tidak mau pulang ke desa), kapan bisa bagus kampung-kampung ini. Jadi, Orang pintar, orang yang berpendidikan, orang berilmu, orang yang punya uang kita harapkan mau memperhatikan tanah kelahirannya, yaitu Way Kanan ini, dengan  memperaiki kampung-kampung yang ada.
Apakah yang menjadi tolok ukur  peningkatan perekonomian rakyat Way Kanan?
Ya, tolok ukurnya yang pertama adalah tidak ada sejengkal tanah pun  yang dibiarkan kosong. Artinya, tidak ada lahan tidur. Semua tanah yang ada itu ditanami tumbuhan yang produktif.  Misalnya Karet, sawit, padi, jagung, atau  singkong. Tanaman-tanaman ini kan bisa menghasilkan uang dalam waktu tertentu. Dengan demikian, perekonomian rakyat pun meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan lahan pertanian yang ada di Way Kanan.

Tolok ukur yang kedua adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Ini sudah logis. Bagaimana sebuah keluarga akan sejahtera kalau bapaknya sakit-sakitan. Karenanya kita sekarang gencar melakukan kampanye anti merokok. Rakyat Way Kanan harus sadar bahwa merokok membuat miskin. Ini terbukti dan tadi yang menjawab adalah orang yang memang miskin. Bapak tadi mengatakan kalau rumahnya ditaksir seharga rp 5 juta. Tapi ia telah membakar uang untuk membeli rokok selama 40 tahun sebesar rp 54 jt. Bisa kita bayangkan seandainya ia punya dua anak  dan merokok semua. Berapa ratus juta uang yang telah hilang percuma. Kesejahteraan inikan persoalan perilaku juga. Bagaimana hidup sehat tanpa rokok, kerja keras memanfaatkan potensi yang ada. Sepertinya ini sepele. Namun, ini secara langsung akan berpengaruh terhadap perekonomian rakyat.

Khabarnya Bapak telah menciptakan sebuah lagu daerah berjudul “Hanyut Lamunan”. Bisa diperdengarkan?
Haha … “Ngelamun di tengah bingi” sudah …  Lagu ini berisi seseorang yang larut dalam keindahan/kecantikan bidadari. Pemuda yang mendambakan bidadari yang  tak mungkin didapat karena anak raja. Maka pemuda itu hanya bisa melamun di malam hari, tapi tidak sambil merokok. Haha ….

Pesan untuk siswa-siswi SMP Negeri 5 Banjit?
Ia, saya pikir untuk mejadi pemimpim tidak datang dengan tiba-tiba, tetapi harus dipersiapkan dengan serius dan ini butuh proses. Kalian harus terus sekolah, berlatih kepemimpinan, dan  hidup bermasyarakat. Kalian bisa menentukan mau jadi apa besok dan ini bergantung pada usaha kalian saat ini. Ingat, kalau mau melihat masa depan kalian bagaimana, caranya adalah  lihat apa yang kamu lakukan hari ini. Kalau sekarang kalian hanya tidur siang, besok-besok badan kamu  akan gemuk dan penyakitan. Namun, kalau kalian menanam karet, lima tahun mendatang bisa dibayangkan bahwa kalian pasti menderes karet. Begitu. Apa yang dilakukan hari ini itu yang menentukan hari esok. Bila hanya bermain-main, ya tamat SMP mungkin menikah. Itulah pentingnya bagi kalian untuk  merpersiapkan masa depan. Pelajari sejarah para pemimpin. Kehidupan mereka akan menginspirasi kalian bagaimana seharusnya berbuat dalam hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar